Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur – Apakah anda pernah makan mie instan?, tentunya sering kan. Pernahkah anda berfikir siapa dan ada dimana perusahaan manufaktur yang memproduksi mie instan tersebut?
Pernahkah anda berfikir bagaimana pengelolaan keuangan perusahaan tersebut?
Insyaallah artikel ini dapat menjawab dengan enyah dan berasa pertanyaan tersebut. Silahkan baca sampai habis ya
Daftar Isi
PENGERTIAN PERUSAHAAN AKUNTANSI MANUFAKTUR
Menurut para ahli perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Dalam proses pengolahannya, bahan baku tersebut di padukan dengan bahan pembantu lainnya seperti variable cost (biaya variabel) dan fixed cost (biaya tetap).
Biaya variabel jumlahnya tergantung pada kuantitas barang jadi yang diproduksi. Biaya variabel akan meningkat jika barang yang diproduksi juga naik dan baik, misalnya biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Sedangkan biaya tetap yaitu biaya yang tidak bergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Misalnya biaya sewa gaji karyawan dan pengeluaran biaya bulanan yang jumlahnya sama.
Baca juga : Akuntansi Keperilakuan
CONTOH PERUSAHAAN AKUNTANSI MANUFAKTUR
Berikut daftar perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur.
Perusahaan manufaktur yang ada di Jakarta:
- Delta Djakarta Tbk
- Indofood Sukses Makmur Tbk
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Perusahaan manufaktur di Surabaya:
- Japfa Comfeed Indonesia Tbk
- Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk
- Gudang Garam Tbk dll.
REKENING PERUSAHAAN AKUNTANSI MANUFAKTUR
Rekening utama perusahaan manufaktur pada dasarnya tidak berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang. Tapi ada rekening yang hanya digunakan dalam perusahaan akuntansi manufaktur, antara lain:
Rekening persediaan perusahaan manufaktur:
- Persediaan bahan baku
- Persediaan bahan pembantu
- Persediaan barang dalam proses
- Persediaan barang jadi
Rekening biaya produksi:
- Biaya bahan baku; biaya angkut pembelian bahan baku
- Biaya tenaga kerja langsung; insentif, upah langsung
- Biaya overhead pabrik (bop); sewa pabrik, asuransi pabrik, listrik, air, penyusutan
- Harga pokok produksi
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN AKUNTANSI MANUFAKTUR
Metode pencatatan persediaan perusahaan manufaktur ada 2, yaitu:
- Metode pencatatan PERPETUAL
- Metode pencatatan PERIODIKAL
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN PERPETUAL
Metode pencatatan persediaan perpetual YAITU metode pencatatan persediaan di mana mutasi jumlah barang selalu dicatat.
Baik jumlah barang ketika pembelian maupun saat digunakan untuk proses produksi.
Jurnal yang muncul dari penggunaan metode pencatatan persediaan perpetual sebagai berikut:
Pembelian Bahan baku dan pembantu:
(Debit) Persediaan Bahan Baku Rp xxxX
(Debit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxxX
(Kredit) Hutang Dagang /Kas Rp xxxX
Pemakaian Bahan baku dan pembantu :
(Debit) BDP Biaya Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Baku Rp xxxX
(Debit) BDP Overhead Pabrik – Bahan Pembantu Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxxX
Pemakaian/Pencatatan Biaya Upah dan Overhead:
(Debit) BDP Upah Langsung Rp xxxX
(Kredit) Hutang Gaji/Upah Rp xxxX
(Debit) BDP Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxxX
(Kredit) Kas/hutang Biaya Rp xxxX
Mencatat laporan Barang Jadi Hasil Produksi:
(Debit) Persediaan Barang Jadi Rp xxxX
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) BDP Upah Langsung Rp xxxX
(Kredit) BDP Overhead Pabrik Rp xxxX
Mencatat laporan Barang Dalam Proses Akhir Periode:
(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses Rp xxxX
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) BDP Upah Langsung Rp xxxX
(Kredit) BDP Overhead Pabrik Rp xxxX
Penjualan Barang Jadi :
(Debit) Piutang Dagang Rp xxxX
(Kredit) Penjualan Rp xxxX
(Debit) Harga Pokok Penjualan Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Barang Jadi Rp xxxX
Proses penyesuaian di akhir periode:
Mencatat nilai persediaan Akhir (selisih antara catatan dan stock opname):
(Debit) Selisih persediaan Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Barang Jadi Rp xxxX
Dan format Laporan Laba Rugi pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:
METODE PENCATATAN PERIODIKAL AKUNTANSI MANUFAKTUR
Metode pencatatan periodikal yaitu suatu metode di mana mutasi jumlah barang tidak dicatat, baik saat pembelian atau saat digunakan untuk produksi.
Jurnal yang muncul dari transaksi yang berkaitan dengan barang adalah sebagai berikut:
Metode pencatatan persediaan perpetual yaitu metode pencatatan persediaan di mana mutasi jumlah barang selalu dicatat.
Baik jumlah barang ketika pembelian maupun saat digunakan untuk proses produksi.
Jurnal yang muncul dari penggunaan metode pencatatan persediaan perpetual sebagai berikut:
PEMBELIAN BAHAN BAKU DAN PEMBANTU:
(Debit) Persediaan Bahan Baku Rp xxxX
(Debit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxxX
(Kredit) Hutang Dagang /Kas Rp xxxX
Pemakaian Bahan baku dan pembantu :
(Debit) BDP Biaya Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Baku Rp xxxX
(Debit) BDP Overhead Pabrik – Bahan Pembantu Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxxX
Pemakaian/Pencatatan Biaya Upah dan Overhead:
(Debit) BDP Upah Langsung Rp xxxX
(Kredit) Hutang Gaji/Upah Rp xxxX
(Debit) BDP Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxxX
(Kredit) Kas/hutang Biaya Rp xxxX
Mencatat laporan Barang Jadi Hasil Produksi:
(Debit) Persediaan Barang Jadi Rp xxxX
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) BDP Upah Langsung Rp xxxX
(Kredit) BDP Overhead Pabrik Rp xxxX
Mencatat laporan Barang Dalam Proses Akhir Periode:
(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses Rp xxxX
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) BDP Upah Langsung Rp xxxX
(Kredit) BDP Overhead Pabrik Rp xxxX
Penjualan Barang Jadi :
(Debit) Piutang Dagang Rp xxxX
(Kredit) Penjualan Rp xxxX
(Debit) Harga Pokok Penjualan Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Barang Jadi Rp xxxX
Proses penyesuaian di akhir periode:
Mencatat nilai persediaan Akhir (selisih antara catatan dan stock opname):
(Debit) Selisih persediaan Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Baku Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Barang Jadi Rp xxxX
Dan format Laporan Laba Rugi pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:
JURNAL Pembantu:
Tidak dijurnal
Penjualan Barang Jadi:
(Debit) Piutang Dagang Rp xxxX
(Kredit) Penjualan Rp xxxX
Proses penyesuaian di akhir periode:
Mencari nilai persediaan Akhir :
(Debit) Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp xxxX
(Kredit) Ihtisar Pabrikasi (Bahan) Rp xxxX
(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir) Rp xxxX
(Kredit) Ihtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses) Rp xxxX
(Debit) Persediaan Barang Jadi (Akhir) Rp xxxX
(Kredit) Ihtisar Laba Rugi (Barang Jadi Akhir) Rp xxxX
Mencatat nilai persediaan Awal (pembalik pada awal periode) :
(Debit) Ihtisar Pabrikasi (Bahan) Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp xxxX
(Debit) Ihtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses) Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Barang Dalam Proses (Awal) Rp xxxX
(Debit) Ihtisar Laba Rugi (Barang Jadi Awal) Rp xxxX
(Kredit) Persediaan Barang Jadi (Awal) Rp xxxX
Format Laporan Laba Rugi dengan menggunakan metode periodik adalah sebagai berikut:
Demikian pembahasan mengenai Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur, dari pengertian hingga peran akuntansi dalam perusahaan manufaktur. Semoga bermanfaat.